BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 03 Agustus 2009

Fiber Optik

Pengertian FO

Fiber Optik adalah kabel yang terdiri atas serat kaca tipis yang membawa informasi pada frekuensi dalam spectrum cahaya. Pada vacuum, cahaya akan menembus dengan kecepatan 300.000 kilometer per detik dalam suatu garis lurus. Cahaya akan memiliki kecepatan yang lebih rendah apabila melalui materialllainnya seperti, udar, air dan gelas. Cahaya digunakan untuk membawa data melalui serat optik. Sinar cahya harus dijaga selalu berada di dalam serat optic sampai ke tujuan.

Kabel serat optik:

Core

Adalah bagian dari serat optik di mana cahya melakukan perjalanan, dan ada pengertian lain yaitu element transmisi cahaya yang berada pada pusat serat optik. Core juga memiliki jalur optik yang terbatas, ada dua macam jalur optik yaitu:

Terdiri dari Single Mode dan multimode.

Single Mode mengirimkan data hanya ke satu pelanggan. Bandwidthnya lebih lebar. Single mode terdiri dari satu mode. Sedangkan Multimode terdiri dari banyak mode, bandwidthnya besar tapi tidak terfokus pada satu titik.

Tipe konektor yang digunakan untuk kabel serat optic Multimode dan single mode

Untuk multimode subscriber connector (SC Connector) dan untuk single mode menggunakan Straigh Tip (ST Connector)

Spesifikasi Single mode dan multimode

Single mode:

- Ukuran core lebih kecil yaitu, 5-8 micron

- Dispresi yang lebih kecil

- Cocok untuk pengguna jarak jauh

- Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya

Multimode:

- Ukuran core lebih besar dari sinle mode,yaitu 50-62,5 micron

- Memungkinkan adannya dispresi yang lebih besar, sehingga memungkinkan hilangnya sinyal yang lebih besar

- Panjang maksimum 2 Km

- Menggunakan LED sebagai sumber cahaya

Cladding

Adalah bagian yang mengelilingi core. Cladding berfunsi sebagai pelindung core.

Buffer

Adalah bagian yang mengelilingi cladding, biasannya terbuat dari plastic. Fungsinya membantu melindungi core dan cladding dari kerusakan.

Ada dua desain dasar kabel yaitu loose tube dan tight-buffered. Kebanyakan desain yang digunakan adalah tight-buffered. Kabel tight buffered digunakan untuk desain kabel di dalam ruangan, kabel ini memiliki material yang bersentuhan langsung dengan cladding.

Sedangkan pada loose tube,buffer tidak bersentuhan langsung tetapi memiliki romngga udara diantaranya. Kabel ini digunakan untuk desain kabel luar ruangan.

Aramid yarn

Fungsinya untuk mencegah adanya interferensi gelombang elektromagnetik.

Outer Jacket

Adalah bagian yang terakhir. Outer jacket mengelilingi kabel untuk melindungi serat dari lecet, kerusakkan dan kontaminasi lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Kabel FO dari kabel tembaga yang lain

Kelebihan FO

- Bandwidthnya lebih besar

- Keamanan lebih unggul

- Tahan terhadap crosstalk

- Mempunyai kabel receiv dan transfer sendiri

- Mentransfer data lebih cepat karena mengggunakan cahaya

- Pengaruh interferensi tidak ada

- Tidakmudah cepat rusak

- Jarak tempuh lebih jauh

Kekurangan FO

- Harga peralatannya mahal

- Membutuhkan alat khusus untuk pemasangan

- Kabelnya tiadak dapat ditekuk karena akan patah

- Pemasangannya membutuhkan waktu yang lama

- Instalasi sulit

Perangkat serat optic

Transmitter perangkat yang merubah sinyal elektrik ke dalam bentuk gelombang cahaya. Sedangkan Receiver adalah perangkat yang merubah sinyal gelombang cahaya ke dalam sinyal elektrik ada dua sumber cahya yang digunakan yaitu:

- LED (Light Emmiting Diode) yang menghasilkan sinar infra merah dengan panjang gelombang 850 nm atau 1310 nm. Lensa digunakan untuk mengfokuskan sinar infra merah pada ujung penerima.

- LASER (Light Amplification by Stimulated Emmision Radiation) yang akan menghasilkan sinar Tipis dengan panjang gelombang 1310 nm atau 1550 nm.

Kamis, 16 Juli 2009

Wireless


Wi-Fi
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses
internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Daftar isi[
sembunyikan]
1 Spesifikasi
2 Wi-fi Hardware
3 Mode Akses Koneksi Wi-fi
3.1 Ad-Hoc
3.2 Infrastruktur
4 Sistem Keamanan Wi-fi
5 Popularitas Wi-fi


Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi
IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
802.11a
802.11b
802.11g
802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada
2005.
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Kecepatan
FrekuensiBand
Cocokdengan
802.11b
11
Mb/s
2.4
GHz
b
802.11a
54 Mb/s
5 GHz
a
802.11g
54 Mb/s
2.4 GHz
b, g
802.11n
100 Mb/s
2.4 GHz
b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam
IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;
Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 10 - 2,457 MHz;
Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat
WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada
Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (
ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002
Wi-fi Hardware
Wi-fi dalam bentuk PCI
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
PCI
USB
PCMCIA
Compact Flash

Wi-fi dalam bentuk USB

Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu

Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah
Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point

Infrastruktur
Menggunakan
Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

Sistem Keamanan Wi-fi
Terdapat beberapa jenis pengaturan keamanan jaringan
Wi-fi, antara lain:
WPA Pre-Shared Key
WPA RADIUS
WPA2 Pre-Shared Key Mixed
WPA2 RADIUS Mixed
RADIUS
WEP

Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbuck dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis
VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (
Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut --karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan
ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan
.